Bencana Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 menjadi peristiwa kelam bagi masyarakat Indonesia. Peristiwa yang terjadi 18 tahun silam ini diawali dengan gempa berkekuatan 9 Skala Ricther terpusat di Barat Daya, Banda Aceh yang merenggut 227.898 korban jiwa. Untuk mengenang tsunami Aceh 2004, ada beberapa fakta yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. 1. Berdampak ke negara lain Gelombang tsunami yang terjadi di pesisir Aceh saat itu diperkirakan mencapai ketinggian 30 meter dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau sekitar 360 kilometer per jamnya. Tak hanya di Aceh, Indonesia, total ada sebanyak 15 negara terdampak oleh bencana tsunami di akhir 2004 itu. Indonesia adalah negara yang dampaknya paling parah selain Sri Lanka, India, dan Thailand. 2. Korban meninggal 230.000 jiwa Di Seluruh dunia, Indonesia mencapai 170.000 jiwa PBB pada 4 Januari 2005, mengeluarkan taksiran awal bahwa jumlah korban tewas akibat Tsunami Aceh meleb...
Google Doodle hari ini, Senin (12/12/2022) mengenang Donald Pandiangan. Sosoknya dikenal sebagai Robin Hood Indonesia. Julukan tersebut disematkan pada Donald Pandiangan lantaran segudang prestasi yang dia torehkan dalam panahan. Dia memenangkan lebih dari 20 medali emas untuk penguasaan busur dan anak panahnya di Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games).
Tak hanya itu, Donald Pandiangan mengantar tim panahan yang dilatihnya memenangkan medali olimpiade pertama bagi Indonesia pada 1988.
Pria bernama lengkap Donald Djatunas Pandingan ini lahir pada 12 Desember 1945 di Sidikalang, Sumatra Utara. Dia anak kesepuluh dari sebelas bersaudara.
Saat kecil, Donald Pandiangan bercita-cita menjadi seorang insinyur. Namun kendala keuangan menghalanginya untuk menyelesaikan kuliah. Dia kemudian bekerja di sebuah perusahaan transportasi. Lantaran kinerjanya, dia diberi hadiah sebuah satu set panahan yang rupanya mengubah jalan hidupnya.
Meski memulainya di usia akhir 25 tahun, Donald Pandiangan jatuh cinta dengan olahraga tersebut dan berlatih tanpa lelah. Tiga tahun kemudian, ia memenangkan medali emas pertamanya di Pekan Olahraga Nasional VIII pada 1973 di Surabaya.
Empat tahun kemudian, ia memecahkan rekor dunia di nomor Recurve 70m pada PON IX 1977 di Jakarta.
Donald Pandiangan meraih emas berkali-kali antara tahun 1977 dan 1987 di SEA Games. Pada tahun 1980, dia berada di puncak kariernya dan hampir berkompetisi di Olimpiade Musim Panas di Moskow, tetapi tidak dapat hadir karena Indonesia memboikot acara tersebut.
Beberapa tahun kemudian, Donald Pandiangan mulai melatih ilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani untuk Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul. Trio Srikandi meraih medali perak - yang pertama dalam sejarah Indonesia.
Donald Pandiangan berpulang pada 20 Agustus 2008 di usia 63 tahun. Dan tepat hari ini bertepatan ulang tahunnya ke-77. Selamat Ulang Tahun, Donald Pandiangan! Sosokmu selalu menjadi inspirasi dunia panahan di Tanah Air.
Comments
Post a Comment