Skip to main content

𝗠𝗘𝗡𝗚𝗘𝗡𝗔𝗡𝗚 𝟭𝟴 𝗧𝗔𝗛𝗨𝗡 𝗧𝗦𝗨𝗡𝗔𝗠𝗜 𝗔𝗖𝗘𝗛 𝟮𝟬𝟬𝟰

Bencana Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 menjadi peristiwa kelam bagi masyarakat Indonesia. Peristiwa yang terjadi 18 tahun silam ini diawali dengan gempa berkekuatan 9 Skala Ricther terpusat di Barat Daya, Banda Aceh yang merenggut 227.898 korban jiwa. Untuk mengenang tsunami Aceh 2004, ada beberapa fakta yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. 1. Berdampak ke negara lain  Gelombang tsunami yang terjadi di pesisir Aceh saat itu diperkirakan mencapai ketinggian 30 meter dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau sekitar 360 kilometer per jamnya. Tak hanya di Aceh, Indonesia, total ada sebanyak 15 negara terdampak oleh bencana tsunami di akhir 2004 itu.  Indonesia adalah negara yang dampaknya paling parah selain Sri Lanka, India, dan Thailand.  2. Korban meninggal 230.000 jiwa Di Seluruh dunia, Indonesia mencapai 170.000 jiwa  PBB pada 4 Januari 2005, mengeluarkan taksiran awal bahwa jumlah korban tewas akibat Tsunami Aceh meleb...

Justin Trudeau: Feminis Modern dengan Pendekatan Praktikal

SIAPA SEBENARNYA JUSTIN TRUDEAU?
Justin Trudeau adalah seorang politisi asal Kanada yang bernaung di bawah Partai Liberal. Sebagai seorang politisi, ia dikenal umumnya karena dua hal; kesuksesannya meraih gelar Perdana Menteri dan kebijakannya yang mendukung kesetaraan gender. Kesuksesannya untuk meraih jabatan sebagai Perdana Menteri terjadi pada tahun 2015. Selain mendapatkan gelar sebagai kepala pemerintahan di negara yang terletak di Amerika Utara tersebut, Justin Trudeau juga dinobatkan sebagai Perdana Menteri termuda kedua sepanjang sejarah Kanada. Dalam hal kebijakan, Trudeau dikenal karena kebijakannya yang cukup unik; menyeimbangkan porsi menteri perempuan dan laki-laki di kabinet Kanada.

TRUDEAU DAN FEMINISME
Selain dikenal sebagai seorang perdana menteri yang berusia cukup muda dibandingkan para pendahulunya ketika menjabat, Trudeau juga dikenal karena pemikirannya yang dengan frontal memilih feminisme sebagai haluan. Gilanya lagi, pemikiran feminisme Trudeau tidak sekadar tertuang di atas kertas dan lalu dipajang saja, tapi benar-benar termanifestasikan melalui berbagai macam kebijakan yang dikeluarkannya selama menjabat sebagai perdana menteri. Salah satu kebijakannya yang paling terkenal adalah ketika dirinya menyusun kabinet menteri Kanada yang terdiri dari 15 perempuan dan 15 laki-laki.[1]
Kebijakan Trudeau di awal masa kepemimpinannya yang memutuskan untuk memberi porsi yang sama antara perempuan dan laki-laki di pemerintahan tentu mendapatkan banyak sekali respons. Di pihak perempuan, dan tentunya kaum feminis, keputusan Trudeau dianggap sebagai sebuah angin segar yang pantas untuk mendapatkan pujian. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada semua pihak, berbagai macam media menanyakan keputusan Trudeau yang cukup berani itu. Saat ditanya oleh seorang reporter tentang alasan mengapa ia melakukannya, Trudeau hanya menjawab "Because it's 2015."[2].
Kalimat terakhir yang saya kutip kini bak menjadi jargon bagi para feminis, ia mengimplikasikan bahwa di zaman yang semakin modern ini, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan adalah hal yang hakiki, dan niscaya. Sifat hakiki dan keniscayaan itu tidak hanya tertuang di dalam pemikiran saja, tetapi juga tercermin dari sikap yang ditunjukkan oleh Justin Trudeau itu sendiri. Dalam mewujudkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, Trudeau tidak sekadar asal memilih perempuan untuk masuk ke pemerintahan. Namun, lebih dari itu, ia memang telah sejak lama berusaha untuk memilih dan melatih perempuan-perempuan hebat; yang nantinya akan ia pilih sebagai menteri di kabinetnya.
Trudeau berkata bahwa sulit untuk menemukan sosok perempuan yang mau dan memang kompeten untuk menjadi seorang menteri, sebab sistem sosial yang ada telah menekan minat perempuan untuk memimpin; perempuan sudah memiliki beban tugas domestik, ikut memimpin dianggap hanya akan menambah beban hidup, karena itulah perempuan cenderung kekurangan minat untuk ikut berpolitik. Namun, meski ia sendiri mengakui sulit untuk menemukan sosok perempuan yang cocok untuk dipilih sebagai menteri, usahanya tidak berakhir dalam keluhan. Pada tahun 2012, 2013, dan 2014, ia bersama timnya bekerja sama untuk mencari dan melatih wanita-wanita berbakat di Kanada, yang kemudian wanita-wanita ini nantinya akan ia lantik sebagai menteri.[3]
Sebagai penutup dari esai singkat ini, saya akan menjelaskan kesimpulan yang saya dapat setelah mencari tahu lebih jauh perihal sosok Justin Trudeau. Menurut saya, Trudeau adalah seorang tokoh feminis dengan pendekatan praktis. Pemikirannya tertuang dalam aksi, bukan sekadar tulisan. Kalau dari sisi makro, kita bisa melihat aksinya dari cara ia memimpin negara, dari bagaimana caranya memberikan jalan bagi perempuan untuk memimpin. Dari sisi mikro, ia menjalankan feminisme langsung di keluarga kecilnya. Trudeau secara gamblang menjelaskan kepada media, bahwa ia mengajarkan kepada anak-anaknya perihal feminisme sejak mereka masih kecil. Trudeau ingin anak-anaknya menjadi feminis, sebab menurutnya feminisme adalah sebuah tren, dan tren ini akan semakin melibatkan banyak orang nantinya tanpa memandang gender; Trudeau memiliki satu anak perempuan dan dua anak laki-laki.
Terakhir, Trudeau juga berkata bahwa feminisme bukanlah sebuah kata yang perlu dibesar-besarkan. Feminisme pada dasarnya adalah sebuah konsep tentang kesetaraan. Setiap usaha yang dilakukannya untuk mencapai kesetaraan itu, ia lakukan salah satunya karena ia ingin feminisme bisa diterima sebagai satu hal yang normal, tanpa perlu masuk ke judul pemberitaan tiap kali ia disebutkan.

Comments

Popular posts from this blog

Kewajiban Menantu Terhadap Mertua Menurut Islam

Bagaimana Kewajiban Menantu Terhadap Mertua Menurut Islam? Karena peran menantu, baik laki-laki maupun perempuan sangat penting dalam sebuah keharmonisan keluarga. Seseorang yang baru saja menikah pasti memikirkan bagaimana cara bersikap pada posisi barunya sebagai menantu di keluarga orang lain. Jangan sampai kehadirannya membuat keluarga yang sebelumnya harmonis menjadi berantakan. Maka dari itu, artikel ini akan membahas sikap menantu terhadap mertua menurut islam. Sikap Menantu Kepada Mertua 1. Memperlakukan seperti orang tua sendiri Hal yang selalu kita ingat sebagai menantu pria maupun wanita adalah mertua merupakan orang tua dari pasangan kita yang sangat berjasa karena telah merawat suami atau istri kita dari lahir hingga dewasa dan menikah dengan kita. Hendaknya kita bisa memperlakukan mereka sama seperti kedua orang tua kita meskipun pada awalnya mungkin sulit.  2. Selalu bersikap baik  Sebagai anak, hendaknya kita selalu bersikap baik di depan dan belakang mertua. T...