Skip to main content

𝗠𝗘𝗡𝗚𝗘𝗡𝗔𝗡𝗚 𝟭𝟴 𝗧𝗔𝗛𝗨𝗡 𝗧𝗦𝗨𝗡𝗔𝗠𝗜 𝗔𝗖𝗘𝗛 𝟮𝟬𝟬𝟰

Bencana Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 menjadi peristiwa kelam bagi masyarakat Indonesia. Peristiwa yang terjadi 18 tahun silam ini diawali dengan gempa berkekuatan 9 Skala Ricther terpusat di Barat Daya, Banda Aceh yang merenggut 227.898 korban jiwa. Untuk mengenang tsunami Aceh 2004, ada beberapa fakta yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. 1. Berdampak ke negara lain  Gelombang tsunami yang terjadi di pesisir Aceh saat itu diperkirakan mencapai ketinggian 30 meter dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau sekitar 360 kilometer per jamnya. Tak hanya di Aceh, Indonesia, total ada sebanyak 15 negara terdampak oleh bencana tsunami di akhir 2004 itu.  Indonesia adalah negara yang dampaknya paling parah selain Sri Lanka, India, dan Thailand.  2. Korban meninggal 230.000 jiwa Di Seluruh dunia, Indonesia mencapai 170.000 jiwa  PBB pada 4 Januari 2005, mengeluarkan taksiran awal bahwa jumlah korban tewas akibat Tsunami Aceh meleb...

Mengenal Suku San, Pemburu dengan Panah Beracun Mematikan Sekaligus Penjinak Cheetah



Mengenal Suku San, Pemburu dengan Panah Beracun Mematikan Sekaligus Penjinak Cheetah

Mungkin kamu tidak asing dengan sebuah film yang berjudul “Good Must be Crazy”. Ya, film jenaka itu mengisahkan tentang kepolosan seorang suku dari gurun sahara. Mulai awal hingga akhir film, kita tidak bisa berhenti dibuat tertawa oleh tingkah kocak para tokohnya. Kalau kamu bertanya apakah film ini rekaan, jawabannya jelas iya. Tapi kalau untuk sukunya sendiri ternyata tidak.

Ya, orang-orang suku Afrika di film tersebut ternyata benar ada. Tapi di dunia nyata mereka sama sekali berbeda. Alih-alih bertingkah konyol, mereka justru sangat garang. Mereka dikenal sebagai pemburu handal serta mampu menaklukkan hewan buas sebagai peliharaan. Cukup sangar bukan? Berikut ini fakta-fakta tentang suku bernama San tersebut yang akan membuatmu terkagum-kagum.



Hidup di gurun Kalahari Namibia

Suku San sangat jauh dari peradaban maju, mereka lebih memilih untung tinggal di sekitaran gurun Kalahari. Mereka adalah seorang pemburu, pencari tanaman serta umbi-umbian. Hidup di dunia yang keras membuat mereka memiliki insting dan keahlian yang lihai dalam berburu. Suku ini juga dikenal dengan nama suku Busmen atau Basarwa. Suku ini dianggap telah lama di sana, hal itu  dibuktikan dengan adanya gambar-gambar lukisan suku San yang diperkirakan sudah ada sejak 27.000 SM.

Suku San harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, mereka mengembangkan keahlian-keahlian untuk membantu mereka. Hanya melalui bau dan bentuk, suku San dapat membedakan 300 jenis tanaman yang berbeda. Nantinya tanaman tersebut akan digunakan untuk makanan atau obat-obatan bagi mereka. Saat ada orang yang sakit, suku San mempunyai cara unik untuk mengobatinya, yaitu dengan beberapa jenis kaktus yang mempunyai khasiat menyembuhkan. Karena kondisi gurun yang jarang hujan, suku ini mengumpulkan tanaman-tanaman yang banyak menyimpan air dan kemudian mereka gunakan untuk minum.



Para pembunuh handal dengan panah beracun.

Racun larva kumbang

Karena hidup di daerah yang tidak memiliki kelimpahan makanan, suku San harus berburu untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Dan tidak tanggung-tanggung, hewan buruan mereka adalah kelas berat macam Rusa dan Anthelope. Namun suku tidak secara rakus berburu, karena mereka hanya melakukannya untuk memenuhi kebutuhan makan mereka. Karena pada dasarnya suku San sangat menghargai alam dan tidak mau melakukan hal yang dapat merusak ekosistem. Uniknya mereka berburu menggunakan sebuah panah beracun yang mematikan. Racun suku San diperoleh dari seekor serangga yang hidup di dalam tanah. Bila sekali saja terkena racun ini, maka buruan bakal lumpuh dalam waktu yang cukup lama.


Peliharaan suku San 

Bukan kucing ataupun anjing, namun yang bernama Aiko ini adalah seekor cheetah. Aiko kecil terlantar karena induknya mati, namun beberapa orang suku San menemukannya. Akhirnya cheetah malang ini dibesarkan di sekitar wilayah milik suku San. Anggota suku ini sangat peduli pada alam, sehingga mereka tidak tega melihat seekor anak cheetah terlantar. Lama-kelamaan Aiko menjadi besar dan tumbuh dewasa seperti saat ini. Namun jangan bayangkan kalau Aiko dipelihara seperti kucing dan anjing rumahan, pasalnya dia dilepaskan di sekitar guru Kalahari. Meskipun liar dan bisa saja membunuh para suku San, Aiko sangat akrab dengan mereka. Bagi suku San, Aiko adalah sahabat, bukan peliharaan. Namun uniknya, Aiko dan suku San sering melakukan perburuan bersama layaknya sudah menjadi satu kelompok.

Suku San memang hebat, kemampuannya bertahan hidup di alam serta menjinakkan hewan buas sangat luar biasa. Di satu sisi mungkin mereka tak melek teknologi, tapi gara-gara itu insting dan kehandalannya tak bisa ditiru banyak orang. Sekarang ini Suku San masih ada dan terus bergelut dengan kehidupan kerasnya.

Comments

Popular posts from this blog

MSG ALIAS VETSIN ATAU MECIN

(Monosodium Glutamat) Jangan pakai mecin, bahaya, nanti bodoh atau jangan pakai mecin tidak bagus bagi tubuh atau jangan pakai mecin nanti sakit. Dan masih banyak lagi argumentasi seperti ini di sekeliling kita. Monosodium glutamat alias MSG alias mecin ini kita kenal sebagai salah satu bahan penguat rasa yang digunakan oleh ibu-ibu di dapur ketika memasak. Apa lagi yang biasa pakai penguat rasa gurih nya, tidak lepas dari bahan yang satu ini. Penggunaan MSG ini masih simpang siur begitu, semacam perdebatan tiada akhir karena setiap ditanya kenapa, pasti jawab nya "kata si A, kata tetangga saya dan kata nya" karena galau, ya terpaksa ikutan tidak pakai mecin. Monosodium glutamat adalah bahan yang mengandung sodium (alias natrium), glutamat dan air. Ketiga bahan tersebut adalah zat gizi. Di sana ada kata sodium, nah sodium ini sama saja dengan natrium. Dan tau natrium ada di mana ?  di Garam !!! Jadi, kalo garam itu (NaCl) alias natrium klorida nah mecin ini natrium glutamat. ...

Hotel Niagara, hotel tua yang melegenda di Malang

Hotel Niagara, hotel tua yang melegenda di Malang ♡ Penginapan di Jalan Dr. Sutomo 63, Lawang, Malang, Jawa Timur, ini, punya sejarah panjang sejak zaman kolonial Belanda.Letaknya yang strategis, yakni berada di poros Surabaya-Malang (utara Pasar Lawang), membuat Hotel Niagara mudah menarik perhatian orang-orang yang lewat. ♡ Fakta menyebutkan bahwa hotel yg semula adalah villa ini sudah dibangun sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Sebagai hotel yang diminati karena keunikannya, Niagara memiliki khas bangunan perpaduan budaya Brasil, Belanda, Tiongkok, dan Victoria. ♡ Hotel Niagara di Malang dibangun pada 1918 oleh arsitek asal Brasil, Frits Joseph Pinedo, dibangun selama kurang lebih 15 tahun lamanya, dimulai dari tahun 1903 dan selesai pada tahun 1918. Hotel ini bertahan lama melewati zaman ke zaman, dan hanya mengalami sedikit perubahan hingga saat ini. ♡ Uniknya, di dalam Hotel Niagara masih terdapat kenangan interior-interior lawas. Orang-orang yang menginap bisa merasakan kesan ...

Justin Trudeau: Feminis Modern dengan Pendekatan Praktikal

SIAPA SEBENARNYA JUSTIN TRUDEAU? Justin Trudeau adalah seorang politisi asal Kanada yang bernaung di bawah Partai Liberal. Sebagai seorang politisi, ia dikenal umumnya karena dua hal; kesuksesannya meraih gelar Perdana Menteri dan kebijakannya yang mendukung kesetaraan gender. Kesuksesannya untuk meraih jabatan sebagai Perdana Menteri terjadi pada tahun 2015. Selain mendapatkan gelar sebagai kepala pemerintahan di negara yang terletak di Amerika Utara tersebut, Justin Trudeau juga dinobatkan sebagai Perdana Menteri termuda kedua sepanjang sejarah Kanada. Dalam hal kebijakan, Trudeau dikenal karena kebijakannya yang cukup unik; menyeimbangkan porsi menteri perempuan dan laki-laki di kabinet Kanada. TRUDEAU DAN FEMINISME Selain dikenal sebagai seorang perdana menteri yang berusia cukup muda dibandingkan para pendahulunya ketika menjabat, Trudeau juga dikenal karena pemikirannya yang dengan frontal memilih feminisme sebagai haluan. Gilanya lagi, pemikiran feminisme Trudeau tid...